Selasa, 09 Agustus 2011

BANGUNAN MEGALITH DI PERKAMPUNGAN ADAT BENA

Perkampungan Adat Bena Adalah Nama Sebuah Perkampungan Tradisional Yang Terletak Di Desa Tiworiwu, Kecamatan Aimere, Ngada. Desa Yang Terletak Sekitar 13 Km Arah Selatan Kota Bajawa Di Bawah Kaki Gunung Inerie. Sebuah Perkampungan Adat Yang Masih Bernuansa Tradisional, Keberadaan Ini Masih Ditambah Lagi Dengan Keberadaan Bangunan Batu Yang Menyerupai Bangunan-Bangunan Dari Zaman Megalithikum Yang Sampai Sekarang Masih Digunakan Masyarakat Lokal Setempat Dalam Melaksanakan Ritual Adat Di Perkampungan Adat Bena Ini. Tata Kehidupan Masyarakat Di Perkampungan Adat Bena Ini, Masih Mempertahankan Keaslian Budaya Turun-Temurun Masyarakat Perkampungan Tersebut. Perkampungan Adat Bena Terletak Tepat Di Lereng Bukit Inerie Yang Terlihat Agak Menonjol. Warga Masyarakat Perkampungan Adat Bena, Menyebut Tempat Ini Seperti Berada Di Atas Kapal Karena Bentuknya Yang Terlihat Memanjang Seperti Bentuk Sebuah Perahu Panjang.

Konon Menurut Cerita Yang Dipercaya Secara Turun Temurun Oleh Warga Masyarakat Perkampungan Adat Bena, Pada Zaman Dahulu Ada Sebuah Kapal Besar Yang Pernah Terdampar Di Atas Lereng Gunung Itu. Kapal Itu Kemudian Tidak Pernah Lagi Bisa Berlayar Dan Terus Terdampar Sampai Akhirnya Air Surut Dan Menjauh Dari Tempat Terdamparnya Kapal Tersebut. Bangkai Kapal Itu Kemudian Membatu Dan Di Atasnya Kemudian Digunakan Masyarakat Setempat Sebagai Lokasi Sebuah Perkampungan. Perkampungan Adat Bena Mempunyai Daya Tarik Sendiri Bagi Para Wisatawan Karena Bangunan Megalitik Yang Ada Di Tengah Perkampungan Adat Bena, Yakni Berupa Susunan Batu-Batuan Kuno Layaknya Peninggalan Zaman Megalithikum. Tidak Ada Seorang Pun Yang Mengetahui Secara Pasti, Kapan Dan Siapa Yang Mendirikan Bangunan Megalitik Tersebut, Namun Bagi Warga Perkampungan Adat Bena, Mereka Percaya Kalau Bebatuan Tersebut Disusun Seorang Diri Oleh Seorang Lelaki Perkasa Yang Bernama Dhake.

Hmmmmm .. Lagi-Lagi Sebuah Cerita Rakyat Yang Menemaninya. Sejarah Keberadaan Perkampungan Adat Bena Menurut Warga Setempat, Adalah Ketika Suatu Waktu Tempat Tersebut Didatangi Oleh Sekelompok Orang, Yang Kemudian Membangun Sebuah Perkampungan Di Tempat Yang Kemudian Diberi Nama Bena. Sedangkan Bangunan Megalit Yang Ada, Diyakini Yang Membuatnya Adalah Seseorang Yang Bernama Dhake, Yang Juga Termasuk Diantara Kelompok Yang Membangun Perkampungan Adat Bena, Yang Bertekad Ingin Menciptakan Sebuah Perkampungan Yang Indah. Maka Timbulah Gagasan Dalam Benaknya Untuk Menyertakan Batu-Batu Besar Sebagai Hiasannya. Terdorong Oleh Keinginannya Itu, Ia Kemudian Pergi Ke Pantai Aimere Yang Berjarak Sekitar Seratus Kilometer Dari Perkampungan Bena. Dari Sana Ia Mengambil Batu-Batu Besar Berbentuk Lempengan Panjang Atau Pun Meruncing, Lalu Dipikulnya Hingga Ke Perkampungan Adat Bena. Batu- Batu Itu Kemudian Disusun Sedemikian Rupa, Ada Yang Berdiri Dan Ada Pula Yang Dibiarkan Mendatar. Sususan Batu-Batu Ini Terlihat Tak Ubahnya Bangunan Peninggalan Sebuah Kebudayaan Di Zaman Megalithikum. Observasi Dan Kajian Ilmiah Yang Mendalam Tentunya Dibutuhkan Untuk Menjawab Pertanyaan-Pertanyaan Tentang Keberadaan Dan Apakah Ini Memang Hasil Peninggalan Kebudayaan Yang Ada Di Zaman Megalithikum?

Bagi Yang Berkunjung Ke Perkampungan Adat Bena, Bentuk Sederhana Dari Sebuah Peradaban Masa Lampau Berupa Susunan Batu-Batu Yang Teratur Dan Berada Tepat Di Tengah Perkampungan. Pada Beberapa Bebatuan Terlihat Jelas Jejak Sebuah Bekas Telapak Kaki. Bagaimana Jejak Tapak Kaki Itu Mampu Bertengger Pada Bebatuan Tersebut? Atau Apa Makna Yang Terkandung Atau Tujuan Pembuatnya Dengan Meninggalkan Jejak Tersebut? Penasaran Adalah Kepastian, Dan Bertanya Adalah Jalannya. Jejak Yang Menyerupai Bekas Tapak Kaki Ini, Diyakini Oleh Masyarakat Perkampungan Adat Bena Adalah Telapak Kaki Milik Dhake. Menurut Cerita Yang Telah Turun-Temurun Diwariskan Ini, Pada Saat Membangun Perkampungan Adat Bena Ini, Batu-Batu Yang Dipikul Dhake Dari Aimere, Masih Lembek Dan Tidak Sekeras Yang Sekarang Ada Sehingga Bekas Tapak Kaki Dhake Nampak Jelas Di Atas Batu. Mengenai Benar Dan Tidaknya, Tak Seorangpun Dapat Memastikan Tentunya.

Pengunjung Yang Datang Ke Perkampungan Adat Bena Ini Akan Menemukan Jejeran Rumah-Rumah Penduduk Bentuk Dan Penataannya Masih Sangat Tradisional. Bangunan-Bangunan Ini Letaknya Saling Berhadapan. Rumah-Rumah Adat Yang Ada Di Perkampungan Adat Bena ini Disebut Peo, Bangunan Yang Terbuat Dari Papan Dengan Konstruksi Sebuah Rumah Panggung, Beratapkan Alang-Alang Dengan Dinding Yang Terbuat Bambu Pada Teras Depan Yang Berukuran Sekitar 10 x 10 Meter. Tepat Di Tengah Perkampungan Adat Bena Ini, Terdapat Monumen Adat Yang Dibangun Seperti Lopo [ Madhu ] Dan Sebuah Rumah Kecil Yang Disebut Bhaga. Kedua Bangunan Ini Oleh Masyarakat Perkampungan Adat Bena Diyakini Sebagai Simbol Pemersatu Dari Suku Yang Menempati Perkampungan Adat Bena Itu Sendiri. Masyarakat Perkampungan Adat Bena Benar-Benar Bertekad Untuk Mempertahankan Keaslian Perkampungan Tersebut. Semua Rumah Dibangun Menyerupai Rumah Adat Dan Tidak Diizinkan Membangun Rumah Dengan Campuran Yang Bergaya Modern. Sarana Penerangan Listrik Pun Belum Menyentuh Perkampungan Adat Bena, Lantaran Hal Ini Adalah Hal Yang Juga Tidak Diizinkan Sehingga Untuk Penerangannya Hanya Menggunakan Lampu Pelita.

1 komentar:

  1. saya PAK SLEMET posisi sekarang di malaysia
    bekerja sebagai BURU BANGUNAN gaji tidak seberapa
    setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
    sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
    sempat saya putus asah dan secara kebetulan
    saya buka FB ada seseorng berkomentar
    tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
    melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
    karna di malaysia ada pemasangan
    jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
    saya minta angka sama AKI NAWE
    angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
    terima kasih banyak AKI
    kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
    rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
    bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
    terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
    jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259
    tak ada salahnya anda coba
    karna prediksi AKI tidak perna meleset
    saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan
















    saya PAK SLEMET posisi sekarang di malaysia
    bekerja sebagai BURU BANGUNAN gaji tidak seberapa
    setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
    sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
    sempat saya putus asah dan secara kebetulan
    saya buka FB ada seseorng berkomentar
    tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
    melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
    karna di malaysia ada pemasangan
    jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
    saya minta angka sama AKI NAWE
    angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
    terima kasih banyak AKI
    kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
    rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
    bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
    terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
    jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259
    tak ada salahnya anda coba
    karna prediksi AKI tidak perna meleset
    saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan

    BalasHapus